FAKTA MENARIK PULAU SUMBA

Sumba merupakan sebuah pulau yang terletak di bagian selatan Indonesia yang  terkenal dengan keindahan alam, adat istiadat, dan budayanya. Namanya  menjadi salah satu destinasi favorit  wisatawan dalam dan luar negeri.

Sebagian besar lanskap Sumba didominasi oleh padang rumput. Sebagai pulau di kawasan Wallacea, Sumba kaya akan keanekaragaman hayati. Selain itu, pulau  Nusa Tenggara Timur ini memiliki luas 10.854 km2, dan juga merupakan salah satu dari 23 kawasan burung endemik  Indonesia, dengan 9 spesies endemik Sumba.

Fakta Menarik Sumba

AYO KITA LIBURAN KE SUMBA BARENG SOBAT PINUS

Beberapa Tradisi Unik Di Pulau Sumba

  1. Tradisi mencium hidung

Tradisi unik yang bisa dirasakan ketika berkunjung ke Pulau Sumba adalah tradisi cium hidung atau “pudduk” (dalam bahasa Sumba Timur). Tradisi ini diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang masyarakat Sumba. Ciuman hidung juga menjadi simbol perdamaian ketika ada pihak yang bertikai yang menginginkan perdamaian. Tradisi cium hidung dilakukan dengan cara saling menyentuhkan hidung, hal ini menunjukkan dua orang saling berdekatan dan tidak ada jarak. Sekilas terlihat seperti ciuman hidung ala  Eskimo Arktik.

Meski sudah menjadi adat  dan praktik masyarakat Sumba, namun tradisi ini tidak bisa dilakukan di sembarang tempat dan waktu melainkan hanya bisa dilakukan pada kesempatan-kesempatan tertentu saja. Ini termasuk pernikahan, bridal shower, ulang tahun, hari  besar keagamaan, festival tradisional, pemakaman dan acara damai.

  1. Arti penting kuda bagi masyarakat Sumba

Di Sumba, Nusa Tenggara Timur, tidak ada kuda yang diberi nama. Pasalnya, kuda dianggap hampir setara dengan roh nenek moyang. Bagi masyarakat Sumba, ndara, sebutan lokal untuk kuda, lebih dari sekadar tunggangan. Kuda merupakan sarana penghidupan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan pribadi masyarakat Sumba. Selain sebagai alat  transportasi, kuda juga digunakan sebagai mahar pernikahan adat Sumba.

Kuda Sumba merupakan salah satu jenis kuda cendana atau kuda sandel-hout, pada dasarnya adalah  kuda cendana. Nama cendana sering dikaitkan dengan kayu cendana yang dulunya merupakan produk ekspor dari Pulau Sumba dan pulau-pulau lain di Nusa Tenggara. Hewan tersebut diyakini memiliki nenek moyang dari kuda Arab yang disilangkan dengan kuda poni lokal untuk mempercantik penampilannya.

Kuda sandelwod mempunyai ciri-ciri dengan tinggi badan 110-130 cm, bentuk badan yang cukup serasi, rata-rata badan yang cukup pendek, dada yang cukup lebar dan dalam, telinga yang cukup kecil, suri dan kumba yang cukup tebal serta corak kuda yang ringan. Keistimewaan  kuda ini terletak pada kecepatan dan daya tahannya sehingga menjadikannya salah satu ras kuda poni terbaik di Indonesia.

  1. Kain Tenun Sumba yang Bermakna

Kain Tenun Sumba lahir dari sumber daya alam Sumba yang melimpah. Pewarnanya menggunakan bahan alami seperti akar mengkudu untuk menghasilkan warna merah, biru dari nila, coklat dari lumpur, dan kuning dari kayu.

Produksi dapat memakan waktu enam bulan hingga tiga tahun, tergantung kompleksitas desain. Tak heran jika tekstil jenis ini bisa dibanderol dengan harga yang mahal. Setiap pola yang terdapat pada kain ini juga memiliki arti tersendiri. Misalnya saja motif kuda pada Kain Tenun Sumba yang melambangkan kepahlawanan, keagungan dan keluhuran budi, karena kuda merupakan simbol harga diri  masyarakat Sumba. Motif populer lainnya seperti motif burung beo melambangkan persatuan.

Desain lainnya seperti desain buaya dan naga melambangkan kekuatan dan kekuasaan raja, desain ayam melambangkan kehidupan wanita, dan desain burung biasanya kakatua melambangkan solidaritas. Biasanya yang ada hanya raja, ratu dan kerabatnya saja.

Fakta Menarik Sumba

  1. Sumba dan Sumbawa adalah pulau yang berbeda

Karena kemiripan namanya, banyak orang yang meyakini Sumba dan Sumbawa merujuk pada tempat yang sama. Padahal, Sumba merupakan gugusan pulau besar yang secara administratif terdaftar sebagai bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sedangkan Sumbawa merupakan pulau yang terdaftar sebagai bagian dari wilayah Nusa Tenggara Barat atau NTB.

Keduanya berada di pulau yang berbeda. Sumbawa letaknya lebih dekat dengan Lombok, sedangkan Sumba letaknya di kaki Pulau Flores atau  di sebelah selatan.

Apalagi keduanya identik dengan keindahan alam. Misalnya saja Sumba yang punya tempat wisata kelas atas yang akhir-akhir ini banyak diminati. Namanya Bukit Wairinding. Bukit ini terdiri dari lapisan  padang rumput yang luas. Biasanya orang  datang untuk mengambil foto saat matahari terbit atau terbenam. Sedangkan Sumbawa memiliki pulau terpencil bernama Kenawa yang tak kalah terkenalnya. Pulau ini sepi dan sama sekali tidak berpenghuni. Namun pemandangannya sangat indah. Ada sebuah bukit kecil di tengah pulau. Bukit ini merupakan simbol dari Kenawa.