“Mengunjungi Suku baduy akan membuatmu lebih memahami arti sebuah peribahasa dimana kaki berpijak, disitu langit dijunjung”.
Tahukah kamu kalau di jaman Digital ini masih ada masyarakat yang menolak peradaban modern? Ya, ada. Salah satunya Suku Baduy yang mendiami kawasan di ujung barat pulau Jawa. Suku ini termasuk dalam etnis Sunda yang ada di Indonesia.
Orang Baduy sudah ada sejak tahun 1500an sebelum masehi, atau sekitar abad ke 15-16 dan menetap di daerah pegunungan Kendeng di Provinsi Banten, lebih tepatnya ada di Desa Kanekes. Suku Baduy terbagi menjadi dua golongan, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Perbedaan dari dua golongan tersebut adalah dalam menjalankan Pikukuh atau aturan adat saat pelaksanaannya. Masyarakat Baduy mempunyai beberapa peraturan unik yang tidak banyak diketahui orang.
Nah berikut ini, adalah peraturan yang ada dan diterapkan hingga sekarang di Kampung adat Baduy:
- Warga Baduy Luar sudah terkontaminasi dengan budaya selain Baduy. Beberapa diantaranya seperti penggunaan barang elektronik dan sabun mandi untuk aktifitias sehari-hari sudah diperboleh oleh ketua adat yang disebut Jaro. Sedangkan, Baduy Dalam masih memegang teguh aturan dan pelaksanaan tersebut.
- Masyarakat Baduy tidak mengenyam pendidikan sekolah sehingga mereka tidak mengetahui adat-istiadat, budaya tulis, dan kepercayaan. Mereka menganggap bahwa pendidikan formal bertentangan dengan adat istiadat suku Baduy. Demi mempertahankan adat-istiadat, masyarakat Baduy menolak adanya pembangunan fasilitas sekolah di desanya. Namun, dalam penerapannya, saat ini beberapa warga Baduy Luar mengizinkan anak-anak untuk pergi ke sekolah.
- Dalam hal pembangunan rumah, masyarakat Baduy juga tidak menggunakan bahan bangunan seperti tembok dan paku. Rumah mereka dibangun dari Kayu dengan tali atau akar sebagai penguatnya.
- Orang baduy menikah dengan sistem perjodohan. adanya larangan orang baduy menikah dengan orang luar terkecuali orang luar mau masuk menjadi masyarakat baduy dan memahami ajaran sunda wiwitan.
- Masyarakat Baduy di larang untuk berobat ke dokter karena ada aturan adat yang melarang mereka berobat dengan cara pengobatan tradisional atau secara herbal dengan memanfaatkan alam.
Peraturan-peraturan adat tersebut masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Baduy demi menjaga tradisi leluhur dan keselarasan dengan alam. Dan masih banyak peraturan yang belum diketahui orang luar lho, menarik bukan mengenal Suku Baduy?
Booking Sekarang: Paket Open Trip Baduy Start Jakarta.
Jadi, buat kamu yang pengen pergi mengunjungi kampung adat Suku Baduy, saat ini cukup mudah. Kamu bisa berangkat dari Jakarta menggunakan kereta dari Stasiun Tanah abang menuju ke stasiun Rangkas Bitung.
Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Desa Kanekes menggunakan transportasi mobil. Untuk menuju ke perkampungan adat baduy, kamu harus berjalan kaki sekitar 4 jam melewati perbukitan, sungai dan desa-desa yang alamnya masih terjaga dengan asri.
Buat kamu yang gak mau ribet dan takut pergi sendirian, tenang aja. Sudah banyak kok agen tour yang menyediakan paket menginap satu malam di kampung suku Baduy. Salah satunya paket Open Trip Suku Baduy yang ada di Piknik Nusantara.
Comment (0)