Sungai Cigenter ditutup: Upaya Konservasi Badak Jawa
Balai Taman Nasional Ujung Kulon telah resmi menutup jalur treking Cilintang – Karang Ranjang – Kalejetan – Legon Pakis di Semenanjung Ujung Kulon sejak 1 November 2023 yang artinya Sungai Cigenter tutup juga. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya konservasi untuk mengembalikan areal jelajah Badak Jawa yang terancam. Penutupan ini sesuai dengan Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/1/6/2018.
Langkah Perlindungan Terhadap Satwa Liar
Penutupan wilayah Semenanjung Ujung Kulon untuk wisatawan bukan hanya untuk melindungi Badak Jawa tetapi juga untuk mencegah perburuan liar terhadap satwa-satwa lainnya. Balai Taman Nasional Ujung Kulon melakukan langkah tegas untuk menjaga kelestarian ekosistem yang ada.
Booking Sekarang: Paket Open Trip Pulau Peucang Start Jakarta cuma 600 ribuan
Pembatasan Kunjungan Wisata
Tiga spot wisata populer di wilayah Semenanjung Ujung Kulon, yaitu Padang Savana Cidaon, dan Tanjung Layar, Sungai Cigenter tutup atau mengalami pembatasan kunjungan. Hal ini sebagai langkah untuk menjaga keberlangsungan alam dan meminimalisir dampak negatif dari kunjungan wisata.
Pengamanan Wilayah Lebih Ketat
Pengamanan di wilayah Semenanjung Ujung Kulon diperketat dengan melibatkan unsur TNI/Polri untuk melakukan patroli secara rutin. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya para pemburu liar yang dapat mengancam keberadaan satwa-satwa dilindungi di kawasan Taman Nasional.
Kunjungi Pulau Alternatif
Meskipun Semenanjung Ujung Kulon ditutup, para wisatawan masih dapat menikmati keindahan alam yang ada disana. Ada Pulau Peucang, Pulau Handeuleum, dan Pulau Panaitan yang berada di luar wilayah yang terkena penutupan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kelestarian alam Semenanjung Ujung Kulon dapat terjaga dengan baik demi keberlangsungan hidup berbagai spesies satwa yang ada di dalamnya.
Comment (0)